Pengertian Penulisan ilmiah
Penulisan ilmiah adalah suatu tulisan yang membahas suatu masalah. Penulisan
ilmiah juga merupakan uraian atau laporan tentang kegiatan, temuan atau
informasi yang berasal dari data primer dan / atau sekunder, serta disajikan
untuk tujuan dan sasaran tertentu. Informasi yang berasal dari data primer
yaitu didapatkan dan dikumpulkan langsung dan belum diolah dari sumbernya
seperti tes, kuisioner, wawancara, pengamatan / observasi. Informasi tersebut dapat
juga berasal dari data sekunder yaitu telah dikumpulkan dan diolah oleh orang
lain, seperti melalui dokumen (laporan), hasil penalitian, jurnal, majalah
maupun buku. Penyusunan penulisan dimaksudkan untuk menyebarkan hasil tulisan
dengan tujuan tertentu yang khusus, sehingga dapat dimanfaatkan oleh orang lain
yang tidak terlibat dalam kegiatan penulisan tersebut. Sasaran penulisan yang
dimaksud adalah untuk masyarakat tertentu seperti ilmuwan, masyarakat luas baik
perorangan maupun kelompok dan pemerintah atau lembaga tertentu.
Tujuan Penulisan Ilmiah adalah memberikan pemahaman agar dapat berpikir secara
logis dan ilmiah dalam menguraikan dan membahas suatu permasalahan serta dapat
menuangkannya secara sistematis dan terstruktur.
Isi dari Penulisan ilmiah diharapkan memenuhi aspek-aspek di bawah ini :
1.Relevan dengan situasi dan kondisi yang ada.
2.Mempunyai pokok permasalahan yang jelas.
3.Masalah dibatasi, sesempit mungkin.
Suatu penulisan dikatakan ilmiah, karena penulisan tersebut adalah sistematik,
generalisasi, eksplanasi, maupun terkontrol.
1.penulisan ilmiah adalah sistematik, karena harus mengikuti prosedur dan
langkah tertentu seperti : mengidentifikasi masalah, menghubungkan masalah
dengan teori tertentu, merumuskan kerangka teoritis / konsepsional, merumuskan
hipotesis, menyusun rancangan studi, menentukan pengukurannya, mengumpulkan
data, menganalisis dan menginterpretasi data, serta membuat kesimpulan.
2.penulisan ilmiah adalah generalisasi, karena dapat dirumuskan atau diambil
suatu kesimpulan umum.
3.penulisan ilmiah adalah eksplanasi, karena menjelaskan suatu keadaan atau
fenomena tertentu.
4.penulisan ilmiah terkontrol, karena pada setiap langkahnya terencana dengan
baik, mempunyai standar tertentu, dan kesimpulan disusun berdasarkan hasil
analisis data. Penulisan ilmiah berupaya mengungkapkan secara jelas dan tepat
mengenai masalah yang dikaji, kerangka pemikiran untuk mendekati pemecahan
masalah, serta pembahasan hasil maupun implikasinya. Karena itu, penulisan
ilmiah harus disusun secara logis dan terperinci berupa uraian toeritis maupun
uraian empirik.
Jenis-jenis Penulisan Ilmiah
Jenis-jenis penulisan ilmiah yang utama ialah esei ilmiah, kertas kerja,
laporan kajian, tesis dan disertasi.
•Esei ilmiah merujuk karangan ilmiah yang pendek tentang topik atau
permasalahan berdasarkan data yang diperolehi melalui rujukan perpustakaan dan
/ atau kerja lapangan. Penghuraiannya bersifat rasional-empiris dan objektif.
•Kertas kerja ialah penulisan ilmiah yang memaparkan sesuatu fakta atau permasalahan
berdasarkan data kerja lapangan dan / atau rujukan perpustakaan. Analisis dalam
kertas kerja adalah lebih serius serta bersifat rasional-empiris dan objektif.
Kertas kerja biasanya ditulis untuk diterbitkan dalam jurnal akademik atau
dibentangkan dalam pertemuan ilmiah seperti seminar, workshop dan sebagainya.
•Laporan kajian atau penyelidikan ialah penulisan ilmiah yang menyampaikan
maklumat atau fakta tentang sesuatu kepada pihak lain. Penghuraiannya juga
bersandarkan kepada metodologi saintifik dan berdasarkan data kerja lapangan
dan / atau rujukan perpustakaan.
•Tesis ialah penulisan ilmiah yang sifatnya lebih mendalam. Tesis mengungkapkan
pengetahuan baru yang diperoleh daripada pengamatan atau penyelidikan sendiri.
Penulisan ilmiah ini melibatkan pengujian hipotesis bagi membuktikan kebenaran.
•Disertasi ialah penulisan ilmiah tahap tertinggi dalam hierarki pancapaian
akademik, yaitu untuk mendapatkan gelaran Doktor Falsafah (Ph.D). Disertasi
melibatkan fakta berupa penemuan penulis sendiri berdasarkan metodologi
saintifik dan analisis yang terperinci.
Prinsip dalam membuat penulisan ilmiah
Suatu penulisan ilmiah harus memenuhi dan menggunakan pendekatan atau metoda
ilmiah. Pada umumnya, dalam merencanakan suatu penulisan ilmiah mencakup
beberapa tahapan seperti :
1.pemilihan masalah penelitian
2.pengumpulan informasi
3.pengorganisasian naskah
4.penulisan naskah
Tahapan ini sebaiknya dilakukan secara berurutan, walaupun dapat juga dilakukan
bersamaan.
1.Pemilihan topik masalah penelitian
Pemilihan dan penentuan masalah penelitian merupakan tahap awal dari suatu
penulisan ilmiah. Pemilihan topik masalah sangat menentukan arah kegiatan
penulisan ilmiah pada tahap berikutnya.
•Sumber
Masalah penelitian yang akan digunakan dapat bersumber dari :
-penulis sendiri
-orang lain, seperti : para ahli, dosen
-buku referensi dan bahan bacaan yang telah dibaca oleh penulis
Masalah penelitian dapat muncul dari adanya kesenjangan (gaps) antara yang
seharusnya (menurut teori, konsep) dengan kenyataan yang terjadi dilapangan
(praktek) berupa fakta, seperti :hilangnya informasi sehingga menimbulkan
kesenjangan pada pengetahuan, terdapat hasil yang berlawanan dari penerapan
teori dengan fakta dilapangan (praktek), terdapat fakta yang memerlukan
penjelasan lebih lanjut.
•Keterbatasan
Dalam memilih dan menentuan topik masalah, sering ditemukan beberapa
keterbatasan yang harus disesuaikan dengan kebutuhan, yaitu :
-Minat. Masalah yang dipilih sebaiknya sesuai dengan keinginan dan kebutuhan.
Masalah yang kurang sesuai dengan minat, akan menghambat konsentrasi dan
keseriusan dan penyelesaian penulisan ilmiah.
-Mampu dilaksanakan, masalah yang akan dipilih harus dapat dilaksanakan denga
baik, karena penulis harus mampu menguasai materi, mempunyai waktu yang cukup,
mempunyai tenaga pelaksana yang terlatih dan cukup, mempunyai dana yang cukup.
-Mudah dilaksanakan, penelitian dapat dilaksanakan karena cukup faktor
pendukung seperti data yang tersedia cukup, mendapat izin dari yang berwenang.
-Mudah dibuat masalah yang lebih luas, masalah yang telah dipilih sebaiknya
dapat dikembangkan lagi sehingga dapat disusun rancangan yang lebih kompleks
untuk penelitian berikutnya.
-Manfaat, penelitian harus bermanfaat dan dapat digunakan hasilnya oleh orang
tertentu atau kelompok masyarakat dalam bidang tertentu.
•Pengumpulan informasi
Prinsip dasar yang harus diperhatikan dalam penulisan :
-Evaluasi instrumen, guna mendapatkan data yang lebih akurat dan konsisten.
Instrumen adalah alat bantu penelitian untuk mengumpulkan data. Instrumen harus
dapat diformulasikan dan disesuaikan dengan setiap teknik pengumpulan data
(seperti tes, kuisioner, wawancara, observasi, dokumentasi). Karena itu,
pengujian terhadap instrumen sangat penting dan mutlak dilaksanakan sebelum
instrumen tersebut digunakan untuk pengumpulan data. Penulis harus menguji
instrument dan mengetahui hasilnya terlebih dahulu, yaitu dengan pengujian
keabsahan (validity) dan pengujian keterandalan (reliability). Hasil pengujian
keabsahan bermanfaat untuk mengetahui sejauhmana kesesuaian antara konsep yang
akan diteliti dengan uraian dan indicator yang digunakan pada instrumen,
sedangkan pengujian keterandalan bermanfaat untuk mengetahui sejauhmmana
tingkat ketepatan (akurasi) dan kemantapan (konsistensi) instrumen tersebut.
-Evaluasi sumber data. Data yang dikumpulkan dapat berasal dari data primer
dan/atau data sekunder.
-Pembuatan catatan.
•Pengorganisasian naskah
Terdapat beberapa prinsip penting untuk menyusun suatu penulisan ilmiah
diantaranya:
-Pola kronologis, menjelaskan setiap langkah harus dilakukan secrara bertahap
dan beraturan.
-Pola perbandingan, menyajikan persamaan dan/atau perbedaan antara dua atau
lebih dari dua orang, tempat, benda, keadaan.
-Pola sebab akibat, menguraikan kejadian atau kekuatan yang dapat menghasilkan sesuatu,
menjelaskan bagaimana sesuatu dapat berubah bila kondisinya berbeda.
-Pola spasial, mengungkapkan bentuk fisik atau dimensi geografis dari topik
masalah, sehingga dapat mengarahkan pembaca melalui topik yang membahas
beberapa lokasi.
-Pola analisis, adalah suau proses memerinci suatu subjek menjadi bagian dan
dapat mengklarifikasinya.
Pola-pola tersebut biasanya digunakan secara kombinasi, baik digunakan pada
setiap alinea atau untuk keseluruhan isinya.
Untuk membagi dan mengklarifikasian isi naskah sangat tergantung pada panjang
dan kompleksitas materinya. Judul bab harus dinyatakan secara jelas dan tepat,
yang menggambarkan isi bab tersebut dan hubungan dengan penulisan secara
keseluruhan. Bagian bab dapat digunakan untuk membagi bab yang panjang dan
beragam isinya.
•Penulisan naskah
Pada umumnya, penulisan ilmiah terdiri atas :
-Persiapan naskah,
-Naskah pertama.
Apabila penulis telah mempunyai cukup informasi dan data untuk merumuskan idea
dan menyempurnakan kerangka pemikiran, maka saatnya penulis untuk membuat
naskah pertama berupa konsep (draft). Dalam penulisan naskah pertama dipusatkan
pada pengembangan idea. Penulis dapat memulai tulisan dari awal hingga akhir
secara berurutan
-Revisi.
Setelah naskah pertama selesai, lakukan pemeriksaaa kembali secara menyeluruh
pada materi penulisan. Hal ini dilakukan dengan menyempurnakan yang kurang
jelas dan perbedaan pada rangkaian tulisan, gunakan kata yang tepat dan
struktur kalimat yang efektif. Upayakan agar setiap alinea hanya mengandung
satu gagasan atau pokok bahasan. Revisi dapat dilakukan beberapa kali sehinga
menjadi naskah kedua.
-Format.
Penggunaan format tulisan seringkali berbeda. Namun, pada kenyataannya format
mempunyai prinsip yang sama, yaitu : bagian pembuka, bagian isi dan bagian penutup.
-Editing.
Editing akhir mencakup pemeriksaaan terhadap masalah dan mengaikannya dengan
seluruh penulisan terutama pada pembahasan dan kesimpulan.
-Koreksi akhir.
Koreksi akhir biasanya dilakukan pada hasil cetakan tulisan. Apakah masih
terdapat kesalahan cetakan, tata bahasa, pemilihan kata atau penggunaan
struktur kalimat?
Langkah-langkah Pembuatan Penulisan Ilmiah
•Memilih sebuah pokok soal (topik) yang ditulis dengan minat penulis
•Mencari sumber yang autoratif
•Membatasi pokok soal yang akan dibicarakan agar pengumpulan data, informasi
dan fakta serta pengolahannya terfokus dan agar karangan dapat dikembangkan
secara memadai, yaitu pernyataan-pernyataan didukung dengan hal-hal yang
konkret dan spesifik.
•Mencari buku-buku, artikel yang membicarakan topik yang telah dipilih dan
dibatasi.
•Menata bahan-bahan yang terkumpul berupa catatan-catatan menjadi suatu garis
besar (kerangka karangan).
•Menyusun kerangka karangan yang final.
•Menulis draft pertama karangan (karangan sementara). Dalam menulis karangan
sementara, kutipan, catatan kaki atau catatan akhir hendaknya diletakan pada
tempatnya dan ditulis dengan jelas dan tepat.
Sistematika Penulisan Ilmiah
Hingga saat ini format penyajian penulisan ilmiah belum ada yang baku. Walaupun
berbeda dalam format penulisannya, penyajian atau pemaparan suatu penulisan
ilmiah tetap sama, yaitu logis dan empiris. Logis artinya masuk akal, sedangkan
empiris artinya dibahas secara mendalam berdasarkan kaidah-kaidah keilmuan.
Penulisan ilmiah harus berdasarkan kegiatan ilmiah yaitu ada latar belakang,
perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kerangka teori, kerangka
berpikir (konsep), hipotesis (tentative), metode penelitian, analisis dan uji
hipotesis.
Bentuk laporan Penulisan Ilmiah
A.Bagian Awal, terdiri dari :
1.halaman judul, ditulis sesuai dengan cover depan sesuai aturan yang ada.
2.lembar pernyataan, merupakan halaman yang berisi pernyataan bahwa penulisan
karya tulis ini merupakan hasil karya sendiri bukan hasil plagiat atau
penjiplakan terhadap hasil karya orang lain.
3.lembar pengesahan, berisi daftar pembimbing atau guru pembina. Pada Bagian
bawah sendiri juga disertai tanda tangan Pembimbing.
4.abstraksi, berisi ringkasan tentang hasil dan pembahasan secara garis besar
dari Penulisan Ilmiah dengan maksimal 1 halaman.
5.halaman kata pengantar, berisi ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang
ikut berperan serta dalam pelaksanaan penelitian dan pembuatan penulisan
ilmiah.
6.halaman daftar isi, berisi semua informasi secara garis besar dan disusun berdasarkan
urut nomor halaman.
7.halaman daftar tabel (tentatif).
8.halaman daftar gambar: Grafik, Diagram, Bagan, Peta (tentatif).
B.Bagian Tengah, terdiri dari :
1.bab pendahuluan, terdiri dari beberapa sub pokok bab yang meliputi antara
lain :
a.latar belakang masalah, menguraikan alasan dan motivasi dari penulis terhadap
topik permasalahan yang bersangkutan.
b.rumusan masalah, berisi masalah apa yang terjadi dan merumusan masalah dalam
penelitian.
c.batasan masalah, memberikan batasan yang jelas dari persoalan atau masalah
yang dikaji dan bagian mana yang tidak dikaji.
d.tujuan penelitian, menggambarkan hasil yang bias dicapai dari penelitian
dengan memberikan jawaban terhadap masalah yang diteliti.
e.metode penelitian, menjelaskan cara pelaksanaan kegiatan penelitian, mencakup
cara pengumpulan data, alat yang digunakan dan cara analisa data. Jenis-jenis
metode penelitian :
-studi pustaka : semua bahan diperoleh dari buku-buku dan/atau jurnal
-studi lapangan : data diambil langsung di lokasi penelitian
-gabungan : menggunakan gabungan metode studi pustaka dan studi lapangan
f.sistematika penulisan, memberikan gambaran umum dari bab ke bab, isi dari
penulisan ilmiah.
2.bab landasan teori atau bab tinjauan pustaka, menguraikan teori-teori yang
menunjang penulisan / penelitian, yang bisa diperkuat dengan menunjukkan hasil
penelitian sebelumnya.
3.metode penelitian, menjelaskan cara pengambilan dan pengolahan data dengan
menggunakan alat-alat analisis yang ada.
4.bab analisis data dan pembahasan, membahas tentang keterkaitan antar
faktor-faktor dari data yang diperoleh dari masalah yang diajukan kemudian
menyelesaikan masalah tersebut dengan metode yang diajukan dan menganalisa
proses dan hasil penyelesaian masalah.
5.bab kesimpulan dan saran, bab ini bisa terdiri dari kesimpulan saja atau
ditambahkan saran. Kesimpulan, berisi jawaban dari masalah yang diajukan
penulis yang diperoleh dari penelitian. Saran ditujukan kepada pihak-pihak
terkait sehubungan dengan hasil penelitian.
C.Bagian Akhir, terdiri dari :
1.daftar pustaka, berisi daftar referensi yang digunakan dalam penulisan.
2.lampiran, penjelasan tambahan, dapat berupa uraian, gambar,
perhitungan-perhitungan, grafik atau tabel.